Rabu 24 Sep 2014 19:27 WIB

Produsen Alpukat Australia Siap Rebut Pasar Baru di Asia

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Industri alpukat Australia tengah mengembangkan sebuah rencana ekspor baru dengan fokus merebut pasar lama dan menggaet pasar baru di Asia.

Ketua Asosiasi Produsen Alpukat Australia, John Tyas, mengatakan, rencana tersebut sebagian besar berisi tentang langkah-langkah untuk menggaet pasar baru di masa mendatang.

“Kami ingin menjalani prosedur agar hubungan dengan Thailand, yang sempat menghilang tahun lalu, bisa pulih kembali. Begitu pula dengan Jepang dan China, dua pasar kunci yang ingin kami tembus. Proses tersebut memakan waktu lama sehingga anda butuh segera memulai untuk memastikan bahwa pasar tersebut terbuka ketika suplai yang meningkat muncul di tahun-tahun mendatang,” jelasnya baru-baru ini.

Industri alpukat Australia tengah menggaet kembali pasar mereka di Thailand dan mengembangkan pasar baru di China dan Jepang.

Ia menambahkan, “Ada buah yang diekspor ke Hongkong, Singapura dan beberapa pasar Asia lainnya tapi saat ini kami tak memiliki akses resmi ke China.”

John menuturkan, butuh beberapa waktu agar industri alpukat Australia bisa tembus ke pasar China.

“Kami tak memiliki protokol karantina pasar, sehingga kami harus melewati serangkaian proses untuk membuktikan ke pemerintah China bahwa kami bisa mengatur resiko karantina yang mereka khawatirkan dan menerapkan protokol formal perdagangan,” rincinya.

Namun sekalinya industri alpukat Australia memiliki akses pasar ke negeri tirai bambu ini, John mengatakan bahwa semua indikasi yang ada akan mengarah ke sebuah pasar yang bagus bagi para produsen.

“Ini masih tergolong produk baru di China, tapi warga di sana tengah mencari makanan baru dan perubahan di sana, dengan urbanisasi besar-besaran dan peningkatan standar hidup serta kemampuan untuk membayar produk seperti ini, kami pikir itu sangat baik. Negara-negara lain juga melihat Asia dan China sebagai peluang yang nyata, sebut saja negara seperti Peru, Meksiko dan Chile, mereka ingin mengembangkan pasar di sana,” jelasnya.

Selandia Baru juga belum mengekspor alpukat ke China tapi telah memiliki Jepang sebagai pelanggan mereka. “Proses yang dilakukan melalui pemerintah, sebenarnya kami berada di daftar teratas, jadi saat ini kami dalam proses menyusun aplikasi untuk akses ke Jepang,” sebut John.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement