Selasa 23 Sep 2014 19:03 WIB

ISIS Rilis Video Jurnalis Inggris

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Citra Listya Rini
Gerilyawan ISIS di Irak.
Foto: Reuters
Gerilyawan ISIS di Irak.

REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD  --  ISIS kembali merilis sebuah video yang menunjukan penahanan jurnalis Inggris John Cantlie. Video yang berdurasi selama lima menit ini ditayangkan pada Selasa (23/9), beberapa jam setelah serangan dilakukan oleh AS dan para sekutu koalisinya. 

Dilansir dari Aljazeera, menurut kelompok monitor SITE, Cantlie yang ditahan pada 2012 tersebut memperingatkan Washington dan para sekutunya tengah memulai Perang Teluk Ketiga. Cantlie mengatakan serangan terhadap kelompok tersebut tidak dapat membahayakan mereka. 

"Perkiraan saat ini, 15 ribu tentara yang diperlukan untuk melawan ISIS sangatlah rendah. Kelompok tersebut memiliki lebih banyak anggota," kata tawanan itu. 

Cantlie juga terlihat meminta Presiden AS Barack Obama agar menghindari konflik seperti yang telah dilakukan oleh George Bush. 

Tawanan tersebut mengatakan pemerintahan baru Irak tengah menunggu intervensi AS guna memperkuat pengaruh Iran di Timur Tengah. Sementara itu, Iran juga mengisyaratkan kemauannya untuk bekerja sama dengan AS mengalahkan kelompok ISIS. 

Di depan publik, baik Washington dan Teheran sama-sama mengesampingkan kerjasama militer melawan ISIS. Tetapi secara pribadi, pejabat Iran menyuarakan kemauannya untuk bekerja sama dengan Washington melawan kelompok ISIS. 

ISIS yang telah merebut sejumlah wilayah di Suriah dan Irak telah mengeksekusi dua jurnalis AS dan satu pekerja sukarelawan Inggris. Pembunuhan ini dilakukan sebagai bentuk balasan terhadap serangan AS yang ditargetkan kepada ISIS. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement