Rabu 24 Sep 2014 06:25 WIB

AS dan Sekutu Arab Serang Militan ISIS di Suriah

Militan ISIS
Foto: AP Photo
Militan ISIS

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS  --  Amerika Serikat (AS) dan para sekutunya dari negara-negara Arab menyerang para militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Suriah dengan menggunakan peluru-peluru kendali dan bom Selasa (23/9).

Puluhan anggota ISIS dan Alqaidah dilaporkan tewas dalam serangan-serangan tersebut, yang Washington katakan telah menyasar sebagian militan yang merencanakan operasi terhadap Barat.

Bahrain, Jordania, Qatar, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab berperan serta dalam operasi itu yang melibatkan jet-jet tempur, pembom dan tak tak berawak, rudal Tomahawk dari kapal-kapal perang AS.

Presiden AS Barack Obama, yang sudah melancarkan serangan-serangan terhadap para militan IS di Iraq, tetangga Suriah, mengatakan "kekuatan koalisi ini menjelaskan kepada dunia bahwa serangan ini bukan pertempuran Amerika sendiri.

"Harus jelas kepada siapapun yang berencana menyerang Amerika dan berusaha melukai warga Amerika yang kami tidak akan biarkan sarang-sarang aman bagi teroris yang mengancam rakyat kami," tambah dia.

Pentagon melukiskan serangan-serangan tersebut sangat sukses. Dikatakannya peluru-peluru kendali dan bom mengenai sasaran termasuk posisi IS, tempat-tempat latihan, pusat-pusat komando dan kendaraan yang dilengkapi senjata di benteng kelompok militan Raqa dan dekat perbatasan dengan Irak.

Serangan-serangan tersebut menandai titik balik dalam perang melawan IS, yang telah menguasai sejumlah kawasan Suriah dan Irak dan menyatakan kekhalifahan Islam. Turki, anggota NATO, yang merupakan tetangga Suriah, sejauh ini masih belum terlihat dukungannya tetapi Menteri Luar Negeri John Kerry mengatakan Ankara telah berjanji akan bergabung dengan koalisi itu.

"Turki banyak berperan serta dalam koalisi ini, dan Turki akan terlibat di garis depan dalam usaha ini," kata Kerry setelah bertemu para pejabat Turki di New York.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement