REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Indonesia menguasai pangsa pasar kopi di Mesir sekitar 70 persen namun warga di Negeri Piramida itu lebih mengenal kopi Brasil daripada Indonesia.
Bahkan kopi Indonesia ditengarai diubah namanya menjadi kopi Brasil setelah bahan seduhan itu diolah menjadi bubuk kopi oleh penyalur setempat.
Kepala Fungsi Ekonomi KBRI Kairo, Lauti Nia Astri Sutedja kepada Antara di Kairo, Rabu (25/9), mengatakan, pihaknya sedang melakukan kerja sama dengan para pelaku bisnis kopi Mesir untuk mengedukasi masyarakat Mesir menyangkut kopi Indonesia.
Menurut Lauti Nia, upaya edukasi itu antara lain dengan diadakannya workshop di Kairo pada pekan lalu bertema "Indonesian Coffee Culture: Beyond Tradition and Economical Values" di Kairo.
Workshop kopi itu terkait Pameran Yalla Indonesia/Indonesian Expo 2014 dengan menampilkan narasumber dari pelaku bisnis Mesir dan Indonesia.
Menurut Lauti Nia, kalangan penyalur kopi Mesir menuliskan nama kopi Brasil yang sebetulnya diolah dari biji kopi Indonesia, sebagai strategi menarik konsumen karena kopi Brasil terlebih dahulu dikenal oleh masyarakat setempat.
Importir Mesir, Khaled Hamdi dalam workshop itu, juga mengakui bahwa kalangan pengedar kopi sengaja menamai kopi Indonesia dengan kopi Brazil untuk menarik minat pembeli.
Pernyataan senada diutarakan Dr Ahmed Shaheen, juga importir Mesir yang aktif mengimpor kopi Indonesia.
"Kopi Indonesia yang sebagian besar produknya adalah kopi robusta telah diminati di Mesir kendati sebagian kalangan menduga itu dari Brasil," tutur pemilik brand "Shaheen Caf" dalam workshop yang dibuka Dubes RI untuk Mesir Nurfaizi Suwandi.
Yang menarik, Mesir juga mengimpor kopi dari negara-negara yang bukan penghasil kopi seperti dari Italia, Jerman, Swiss, Belanda dan Inggris. Padahal negara-negara tersebut juga terkenal mengimpor kopi dari Indonesia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika