REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Pemerintah Turki berjanji untuk segera mencabut larangan berjilab di semua sekolah menengah.
Deputi Perdana Menteri, Bulent Arinc mengatakan, mulai 22 September lalu pelajar Muslimah sudah boleh menggunakan jilbab sejak kelas lima.
Islam.ru Rabu (24/9) melansir, Perdana Menteri Ahmet Davutoglu menyambut baik amandemen ini. Ia menyebut langkah ini sebagai bagian demokratisasi.
Reaksi berbeda justru ditunjukkan Kepala Persatuan Pendidikan Egitim-Sen, Kamura Karaca. "Kalau begini Turki bisa kembali lagi ke abad pertengahan di mana agama dieksploitasi," kata dia.
Pada 2008, Turki sudah mencabut larangan berhijab di universitas. Negara itu membolehkan Muslimah yang bekerja di institusi publik jika ingin berhijab mulai tahun lalu.
Seperti yang diketahui, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berasal dari partai berbasis Islam, Partai Keadilan dan Perkembangan. Erdogan menjadi presiden setelah memenangakan pemilihan umum setelah 10 tahun menjabat perdana menteri.