REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Dubes RI untuk Inggris, Rachmat Budiman, mengatakan sejak 2012, melalui Program Kerjasama Teknik IAEA, Indonesia membantu sejumlah negara sahabat dalam pengembangan kapasitas di bidang aplikasi teknologi nuklir di bidang pangan dan pertanian, kesehatan, dan industri.
Hal ini merupakan wujud dukungan Indonesia terhadap program internasional Peaceful Uses Inititiative (pemanfaatan nuklir untuk tujuan damai) sekaligus mendukung Program Kerjasama Selatan - Selatan (Technical Cooperation among Developing Countries - TCDC).
Melalui program ini Indonesia memberikan bantuan tenaga ahli serta menerima trainee dari sejumlah negara, seperti Yordania, Myanmar, Laos dan Kamboja, untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan di fasilitas riset BATAN dan beberapa lembaga riset lainnya.
Dubes mengatakan penghargaan dan pengakuan dunia internasional tersebut diharapkan dapat meningkatkan gairah peneliti Indonesia untuk terus berkarya memberikan hasil-hasil nyata bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Diharapkan hasil-hasil riset berdampak nyata meningkatkan kepercayaan publik terhadap kemampuan sumber daya manusia Indonesia dalam mengelola, mengembangkan, dan memanfaatkan teknologi nuklir secara aman, termasuk pemanfaatan energi nuklir untuk pembangkit listrik.