Kamis 25 Sep 2014 09:07 WIB

Serangan AS Hantam Kilang Minyak ISIS

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Mansyur Faqih
Pesawat tempur AS melancarkan serangan udara menggempur ISIS.
Foto: EPA/Mazen Mahdi
Pesawat tempur AS melancarkan serangan udara menggempur ISIS.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Serangan Amerika Serikat (AS) terhadap ISIS mengantam kilang minyak di Suriah pada Rabu (24/9). Pesawat AS bersama dengan Arab Saudi dan Uni Emirat Arab memperluas serangannya menargetkan instalasi minyak di timur Suriah. 

Kilang minyak itu membantu mendanai kelompok brutal dalam melakukan aksinya. Serangan dilakukan setelah Presiden AS Barack Obama mendesak para pemimpin yang berkumpul di Majelis Umum PBB untuk bergabung dalam koalisinya. 

Obama juga meyakinkan resolusi menghentikan aliran perekrutan anggota asing. "Kami akan menggunakan serangan udara militer untuk mengalahkan ISIS," kata Obama seperti dilansir Channel News Asia. 

Belgia dan Belanda juga dilaporkan turut memberikan komitmennya dalam serangan udara di Irak. Mereka mengatakan akan mengirimkan enam pesawat jet tempur F-16 untuk bergabung dalam serangan udara di Irak.

Belanda juga akan mengerahkan 250 pasukan militernya dan 130 pelatih untuk militer Irak. Pada Selasa hingga Rabu, serangan udara AS menargetkan kelompok ISIS di Kurdi Irak dan menghancurkan delapan kendaraan militan yang beroperasi di timur Suriah di dekat perbatasan Irak. 

Kemudian pada malam harinya, Arab bergabung dengan serangan AS kembali memperluas serangannya terhadap aset ekonomi ISIS. Dalam serangan terakhir, AS menargetkan 12 serangan udaranya di Suriah. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement