Kamis 25 Sep 2014 15:32 WIB

Prancis: Kami akan Terus Perangi Aksi Teror

Francois Hollande
Foto: REUTERS
Francois Hollande

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Presiden Prancis Francois Hollande pada Rabu (24/9) mengkonfirmasi kematian seorang pria Prancis yang diculik di Aljazair Timur oleh satu kelompok yang memiliki hubungan dengan gerilyawan Negara Islam (IS) di Irak dan Suriah.

Dalam satu pertemuan Sidang Majelis Umum di Kota New York, Amerika Serikat, Hollande mengkonfirmasi herve Gourde (55) --yang ditawan oleh gerilyawan-- "dibunuh secara pengecut dan kejam".

"Pembunuhan ini akan memperkuat tekad kami untuk terus memerangi aksi teror di mana saja. Kami akan melanjutkan perang melawan Daesh. Oleh karena itu serangan udara militer akan berlanjut," kata Hollande, sebagaimana diberitakan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis pagi.

Presiden Prancis tersebut mengatakan ia berencana memimpin pertemuan pertahanan di Elysee pada Kamis guna membahas operasi militer Paris di Irak dan cara menjamin keselamatan warga serta orang asing.

Di dalam satu rekaman video, IS mendesak pengikutnya agar menyerang orang Barat yang negara mereka telah bergabung dalam satu koalisi untuk memerangi kelompok mujahidin setelah Prancis pada Jumat lalu (19/9) melancarkan serangan udara pertamanya sehingga menghancurkan sasaran IS.

Prancis menaikkan tingkat ancaman di 30 kedutaan besarnya di seluruh Timur Tengah dan Afrika, dan mendesak warga negara Prancis di kedua wilayah itu agar sangat berhati-hati dan secara seksama mengikuti saran keamanan kementerian tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement