Kamis 25 Sep 2014 17:21 WIB

Jepang akan Kembali Bahas Kasus Penculikan dengan Korut

Rep: Gita Amanda/ Red: Julkifli Marbun
Jepang
Foto: AP/Koji Sasahara
Jepang

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Para pejabat Jepang dan Korea Utara akan bertemu pekan depan. Mereka akan membahas kelanjutan penyelidikan mengenai nasib warga Jepang yang diculik beberapa dekade silam oleh Korea Utara.

Pada Juli lalu, Korea Utara telah setuju membuka kembali penyelidikan atas nasib warga Jepang yang diculik pada sekitar tahun 1970-80an. Ini dilakukan untuk mendorong Jepang mengurangi beberapa sanksi terhadap Korea Utara.

Tapi upaya Perdana Menteri Shinzo Abe menemukan hasil menemui hambatan pekan lalu, saat Korea Utrara mengatakan hanya bisa memberikan laporan awal penyelidikan. Padahal Jepang berharap dapat lebih banyak rincian terkait kasus tersebut.

Sekertaris Kabinet Yoshihide Suga mengatakan, kedua belah pihak akan bertemu Senin (29/9), di Shenyang, Cina. Mereka akan membahas kelanjutan masalah penculikan warga Jepang tersebut.

"Seperti yang seharusnya, kasus diselidiki dengan cara benar. Jepang juga perlu tahu apa yang mereka sedang selidiki, dan bagaimana situasinya saat ini," tambah Suga dalam konferensi pers.

Selama ini Tokyo terus menekan Pyongyang untuk menyelidiki secara menyeluruh dan mengungkap kasus.

Pada 2002, Korea Utara mengaku menculik warga Jepang. Lima korban telah kembali ke rumah mereka, sementara sisanya hilang. Pemerintah Jepang mengatakan, sekitar 17 warga diculik saat itu. Sementara perkiraan resmi lain mengatakan, 800 warga Jepang yang hilang kemungkinan juga diculik.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement