REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Qatar mendesak dunia internasional untuk menghadapi rezim Suriah. Negara yang baru saja memberikan dukungannya terhadap serangan udara AS itu menekankan sejumlah negara Arab untuk memperluas kampanyenya melawan ISIS.
Qatar merupakan salah satu dari lima negara yang mendukung serangan udara AS terhadap ISIS di Suriah. Serangan pertama kali dilakukan pada Senin. Dalam serangan ini, Qatar berperan memberikan dukungan logistik.
"Perang genosida yang dilancarkan dan pengungsian besar-besaran yang dilakukan oleh rezim saat ini merupakan kejahatan besar," kata Emir Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, penguasa Qatar.
Menurutnya, dunia harus bekerja keras mengakhiri penghancuran sistematik di Suriah oleh pemerintahan Suriah. Sementara itu, AS berulang kali menyatakan tindakan militernya tidak akan menargetkan pemerintah Suriah. AS hanya akan menghancurkan ISIS di Suriah.
Meski pun negara teluk menentang Presiden Suriah Bashar al-Assad, Qatar telah lama menghadapi kecaman. Termasuk dari negara-negara tetangga Teluk Arab karena menggunakan kekayaan minyak dan gasnya untuk mendukung kelompok Islam di seluruh wilayah tersebut, termasuk kelompok di Suriah.
Qatar pun meyakinkan Barat agar tidak turut membantu kelompok ekstrimis ISIS di Irak dan Suriah. Seorang sumber yang dekat dengan pemerintahan Qatar mengatakan serangan udara AS tidak akan memecahkan masalah yang ada.
Ia menjelaskan, langkah ini tak adil dilakukan jika hanya menargetkan kelompok ISIS. Padahal Assad telah lama membunuh warga sipil selama beberapa tahun.