Jumat 26 Sep 2014 10:59 WIB

Pria Bersenjata Pisau Ancam Murid Sekolah Islam di Sydney

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Seorang pria bersenjata pisau mendatangi sekolah Islam Al Faisal College di daerah Minto, Sydney, Australia, Kamis (25/9) siang. Di sekolah itu,  dia melontarkan kata-kata ancaman dan penghinaan di depan staf dan murid-murid di sekolah tersebut.

Menurut Inspektur Robert Monaghan dari kepolisian setempat, pihaknya mendapat kabar bahwa seorang pria memasuki sekolah dengan membawa pisau. "Pria itu kemudian berbicara kepada seorang staf perempuan, dan tidak lama kemudian meninggalkan lokasi," katanya.

"Kami telah mencari di sekitar lokasi namun tidak berhasil," kata Monaghan tanpa merinci apakah polisi akan terus mencari pelaku.

Pria tersebut diidentifikasi oleh saksi di lokasi kejadian sebagai berperawakan orang dari negara Pasifik, berusia sekitar 20an tahun dan berbadan gemuk.

Sekolah Al Faisal College di Sydney.

Meskpiun polisi tidak mengungkap apa kata-kata ancaman dan penghinaan yang dilontarkan pria itu, namun menurut Marian Veiszadeh dari Islamophobia Register Australia, pria itu "bertanya apakah ini sekolah Islam".

"Setelah dijawab iya oleh staf, pria itu kemudian melontarkan ancaman dan caci maki tidak senonoh sembari berteriak," jelas Marian.

Dia menjelaskan, sejumlah murid yang kebetulan menyaksikan kejadian itu, segera berlari ke aula dan "secara histeris dan penuh ketakutan menyampaikan kejadian ini kepada staf dan murid-murid lainnya."

"Menurut informasi yang saya terima, segera setelah itu ada pengumuman untuk memastikan semua orang aman, sekolah ditutup untuk sementara," kata Marian.

Salah satu orang tua murid, Salma Koya, mengaku tidak ingin cucunya yang bersekolah di Al Faisal College tidak masuk sekolah gara-gara kejadian ini. "Mereka harus memberanikan diri, harus percaya pada pertolongan tuhan, dan tetap pergi sekolah," katanya.

"Saya tidak ingin mereka ketakutan pergi sekolah gara-gara kejadian ini," tambah Salma.

Seorang saksi mata, Saida Hayder, yang tinggal di seberang sekolah, mengaku ketakutan setelah kejadian itu. Sekolah ini didirikan sejak tahun 1998, sebuah sekolah independen yang mengasuh pendidikan sejak TK hingga SMA.

Sementara itu, dua remaja Sydney telah dituntut ke pengadilan dengan tuduhan berteriak-teriak ke sekolah Kristen Maronite College pekan lalu.

Polisi menuduh mereka meneriakkan kata-kata anti Kristen dari atas mobil ketika berada di depan sekolah tersebut.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement