REPUBLIKA.CO.ID, WARSAWA -- Republik Asia Tengah Uzbekistan secara rutin menganiaya wartawan dan penggiat hak asasi manusia (HAM) yang dipenjara. Benarkah?
Human Rights Watch (HRW) mendesak Barat untuk menjatuhkan sanksi pada Tashkent dan meluncurkan kampanye di jejaring sosial Twitter untuk menyoroti masalah ini.
Sekitar 34 tahanan yang dipenjara atas tuduhan bermotif politik mengalami penganiayaan dan ditahan di kondisi penjara yang tidak layak. Begitu kata HRW dalam sebuah laporan baru setebal 121 halaman.
Peneliti kelompok di Asia Tengah, Steve Swerdlow, menyampaikan jumlah itu dalam konferensi internasional hak asasi manusia tahunan di Warsawa. Ia juga menyampaikan bahwa Amerika Serikat dan Eropa harus menjatuhkan sanksi untuk mengatasi permasalahan itu.
"Mereka bisa sangat cepat memutuskan sejumlah sanksi yang ditujukan terhadap para pejabat Uzbek," katanya.
"PBB melalui Dewan Hak Asasi Manusia juga memiliki banyak cara," kata Swerdlow seraya mendesak pembentukan sebuah badan pengawasan khusus untuk negara berpenduduk 30 juta itu.
HRW pada Jumat meluncurkan kampanye Twitter #Free34 yang menuntut pembebasan segera dan tanpa syarat semua tahanan politik Uzbek