REPUBLIKA.CO.ID, PRANCIS -- Pemerintah Prancis telah meluncurkan langkah-langkah baru untuk mengurangi jumlah perokok. Salah satunya memperkenalkan kemasan rokok tanpa merk.
Proposal khusus tersebut bertujuan mengurangi tingginya tingkat perokok remaja di Prancis.
Menteri Kesehatan Prancis, Marisol Touraine mencoba mengikuti Australia. Negara itu memperkenalkan langkah-langkah serupa pada tahun 2012.
Para ahli mengatakan menghapus branding pada paket dan menambahkan peringatan kesehatan yang besar terbukti efektif kurangi jumlah perokok di Australia. Namun, beberapa perusahaan rokok membantah kesimpulan ini dan mengatakan rencana pemerintah Prancis sulit dimengerti.
Langkah baru ini akan berlaku setelah hukum berjalan melalui Majelis Nasional. Peraturan baru ini juga mencakup larangan merokok di tempat bermain anak-anak, taman umum, dan di mobil yang membawa anak di bawah 12 tahun.
Selain itu, iklan e-rokok akan dibatasi sebelum dilarang sepenuhnya pada Mei 2016. Hal itu kecuali pada titik penjualan dan publikasi perdagangan.
Touraine mengatakan ada 13 juta perokok di Prancis dari total jumlah penduduk sebesar 66 juta. "Jumlah perokok tumbuh, terutama di kalangan orang-orang muda," ujarnya seperti dikutip dari BBC.
Merokok adalah penyebab utama kematian di Prancis. Lebih dari 70.000 orang meninggal setiap tahun dari penyakit yang berhubungan dengan tembakau.
"Kita tidak bisa menerima tembakau membunuh 73.000 orang setiap tahun di negara kita, itu setara dengan kecelakaan pesawat setiap hari dengan 200 orang di dalamnya," tambahnya.