REPUBLIKA.CO.ID, INGGRIS -- Parlemen Inggris memberikan restu pemerintah dalam serangan udara terhadap ekstrimis Negara Islam (ISIS) di Irak. Baik Partai Konservatif, Lib Dems maupun Pimpinan Partai Buruh mendukung serangan udara itu.
Meski begitu beberapa anggota parlemen menyatakan keprihatinannya mengenai prospek masa depan keterlibatan negara itu di Suriah.
Menteri Pertahanan, Michael Fallon mengatakan kepada BBC, prioritas dalam misi ini adalah menghentikan "pembantaian warga sipil" di Irak. Baik Inggris maupun sekutunya akan terus dipandu oleh intelijen Irak dan Kurdi dalam mengidentifikasi target.
Dalam hal ini, sekitar 24 anggota parlemen Partai Buruh diperkirakan menentang serangan udara. Sementara sejumlah Konservatif abstain atau memilih menentang tindakan itu.
Sebelumnya, Perdana Menteri David Cameron mengatakan kepada anggota parlemen bahwa intervensi atas permintaan pemerintah Irak ini secara moral dibenarkan untuk memerangi "organisasi teroris brutal".
Ia memenangkan dukungan dari pemimpin Partai Buruh Ed Miliband yang mengatakan kelambanan akan menyebabkan lebih banyak pembunuhan di Irak. Negara itu sebagian besar wilayahnya telah dikuasai oleh Negara Islam (ISIS).
Tapi menteri pendidikan bayangan Rushanara Ali, anggota parlemen untuk Bethnal Green dan Bow, mengundurkan diri dari bangku depan partai untuk abstain dalam pemungutan suara.