REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Deputi Pertama Perdana Menteri Kuwait sekaligus Menteri Luar Negeri Sheikh Sabah Khaled Al-Hamad Al-Sabah menegaskan kembali dukungan penuh Dewan Kerja sama Teluk (GCC) terhadap aliansi internasional untuk menindak Negara Islam di Irak dan Levant (ISIL).
GCC mendukung resolusi Dewan Keamanan PBB nomor 2170 dan 2178 yang diadopsi pada Agustus dan masing-masing dua hari lalu, kata Sheikh Sabah Al-Khaled dalam pidato saat ia memimpin GCC dalam pertemuan troika dengan Menlu AS John Kerry di New York tadi malam.
Resolusi 2170 mengutuk pelecehan kotor dan luas HAM oleh kelompok-kelompok ekstremis di Irak dan Suriah, serta tempat-tempat sanksi pada individu terkait dengan Al-Qaida yang berafiliasi Front Al-Nusra dan ISIL, yang juga dikenal sebagai Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan kini Negara Islam (IS).
Resolusi 2178, yang diadopsi dengan suara bulat dua hari lalu, dirancang untuk memperketat cengkeraman pejuang teroris asing.
"GCC berdiri dengan masyarakat internasional dalam upaya memberantas terorisme dan pendukungnya," kata Sheikh Sabah Al-Khaled dalam kapasitasnya sebagai ketua dewan menteri GCC.
Dia mencatat bahwa aliansi negara-negara dari seluruh dunia bertemu di Jeddah, Arab Saudi, pada 11 September dan di Paris, Prancis, empat hari kemudian menyepakati pentingnya memastikan keamanan, stabilitas dan integritas wilayah Irak, serta mendukung koalisi internasional dalam memerangi ISIS dan kelompok ekstrimis lainnya.