REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Spanyol dan Maroko Jumat menangkap sembilan tersangka anggota kelompok di Afrika utara terkait dengan pejuang garis keras Negara Islam (IS/ISIS), kata pemerintah Spanyol.
Polisi Spanyol dan pasukan keamanan Maroko "hari ini menahan sembilan anggota satu sel teroris ... terkait dengan organisasi teroris Negara Islam", kata kementerian dalam negeri Spanyol.
Pihak berwenang di berbagai negara telah menyuarakan kekhawatiran tentang pejuang asing yang datang berbondong-bondong untuk bergabung dengan kelompok IS, yang mengendalikan sebagian wilayah Suriah dan Irak.
Kesembilan tersangka ditangkap di Melilla, wilayah Spanyol di ujung utara Maroko, dan kota Maroko terdekat Nador, kata kementerian itu mengatakan dalam satu pernyataan singkat.
Dikatakan bahwa investigasi terus dilakukan dan kementerian akan memberikan rincian lebih lanjut kemudian.
Pihak berwenang Maroko memperkirakan ada sekitar 1.500 sampai 2.000 pejuang garis keras Maroko yang bertempur di Suriah dan Irak.
Spanyol telah menangkap puluhan tersangka gerilyawan garis keras dalam serangan tahun ini.
Satu aliansi pimpinan Amerika Serikat telah meluncurkan serangan udara terhadap gerilyawan IS di Suriah dan Irak.
Para pejuang IS telah memenggal seorang pekerja bantuan Inggris, David Haines, dan dua wartawan AS, serta memegang dua warga Inggris lainnya, Alan Henning dan John Cantlie.