REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Kelompok jihad Negara Islam (IS/ISIS) telah berhenti mengekstraksi minyak dari ladang-ladang di Provinsi Deir Ezzor, Suriah timur, setelah serangan-serangan pimpinan Amerika Serikat menargetkan kilang minyak itu, kata para aktivis kepada AFP, Jumat.
"Ekstraksi minyak telah dihentikan karena situasi keamanan," kata Leith al-Deiri, seorang pegiat di Deir Ezzor yang berbicara kepada AFP melalui Internet.
Koalisi yang dipimpin AS menyerang posisi-posisi kelompok Negara Islam (IS) di Suriah sejak Selasa tanpa menargetkan apapun di ladang minyak itu, tetapi telah menghantam beberapa kilang darurat yang digunakan oleh para ekstrimis.
Satu-satunya lapangan minyak di Deir Ezzor yang sekarang beroperasi adalah lapangan gas CONECO, yang digunakan untuk menghasilkan listrik untuk enam provinsi, kata Deiri, yang menggunakan nama samaran karena takut penganiayaan oleh pejuang garis keras.
Aktivis lainnya dari Deir Ezzor, Rayan al-Furati, membenarkan penghentian kegiatan minyak tersebut. Ekstraksi, katanya, "telah dihentikan sementara".
"Sebelumnya, orang-orang yang memanfaatkan ke sana terlalu banyak" untuk membeli minyak dari para gerilyawan, kata Furati, yang juga menggunakan nama samaran.
"Orang-orang itu ... akan menunggu sampai empat hari untuk mendapatkan minyak, karena ada begitu banyak permintaan. Tetapi sekarang tidak ada pelanggan ... tidak ada pedagang atau klien akan ke ladang, mereka takut serangan," katanya melalui Internet.
Deir Ezzor adalah rumah bagi enam ladang minyak utama dan lapangan gas CONECO. Semua bidang telah jatuh ke tangan IS sejak kelompok jihad mengambil alih sebagian besar dari Provinsi Deir Ezzor.