REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Irak memperingatkan Amerika Serikat dan Prancis bahwa ISIS akan menyerangsistem kereta api bawah tanah kedua negara tersebut.
Peringatan tersebut dikemukakan oleh Perdana Menteri Haidar al-Abadi di New York berdasarkan data intelijen, Kamis lalu.
Namun, para pejabat AS dan Prancis mengatakan bahwa informasi tersebut tidak didukung dengan bukti yang cukup kuat, dikutip dari Daily Times, Sabtu (27/9).
"Mereka berencana untuk menyerang Metro di Paris dan AS," kata Abadi kepada reporter saat akan menghadiri Sidang Umum PBB.
Beberapa pejabat di Baghdad menduga, informasi tersebut kemungkinan berasal dari 'intelijen kuno' atau dikenal juga dengan istilah 'cerita usang.
Seperti diketahui, saat ini Amerika Serikat sedang memimpin koalisi memerangi ISIS di Irak dan Suriah.