REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Kepala angkatan bersenjata AS, Gen Martin Dempsey mengatakan, ISIS tengah dalam kondisi darurat akibat serangan udara di Suriah. Tetapi, serangan udara saja tidak cukup untuk menghancurkan mereka.
Menurut Dempsey seperti dilansir BBC, Sabtu (27/9), solusi politik dan operasi darat akan sangat diperlukan di Irak dan Suriah. Saat ini, sekitar 15 ribu pejuang ditarik dari oposisi Suriah yang moderat. Kekuatan tersebut akan sangat dibutuhkan di daratan Suriah.
Sementara itu, pemerintah Inggris menyetujui untuk bergabung dalam koalisi internasional yang dipimpin AS untuk menghancurkan ISIS.
Sedangkan, jet temput Perancis telah mengambil bagian dalam operasi di Irak dengan pasukan Belanda dan Belgia. Masing-masing dari mereka berjanji akan mengerahkan enam pesawat tempur F-16. Sementara Denmark akan mengerahkan tujuh pesawat.
Dempsey mengatakan, serangan pekan ini telah berhasil merusak komando, kontrol dan kemampuan logistik ISIS.