REPUBLIKA.CO.ID,DAMASKUS--Serangan udara dari pasukan koalisi Internasional kian memperburuk kondisi rakyat Suriah.
“Orang-orang itu (AS dan sekutunya) tidak tahu apa yang terjadi. Kami mengetahui apa yang dilakukan AS di Suriah bukanlah untuk menyingkirkan rezim" ujar mantan pejuang Tentara Pembebasan Suriah dari Jarabulus Ahmad Al-Jader pada Onislam, Ahad (28/9).
Lantaran hanya sekadar mengincar ISIS, kondisi penyerangan itu memaksa lebih dari 150 ribu warga Suriah meninggalkan negara mereka dan megungsi ke Turki.
Bahkan sepekan terakhir, puluhan negara bergabung dalam koalisi internasional yang dipimpin AS untuk menghancurkan ISIS. Namun, koalisi tersebut tidak disambut baik oleh sebagian besar warga Suriah, Irak dan Arab. Bahkan, mereka mengutuk intervensi internasional di negara Muslim itu.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia Suriah melaporkan, setidaknya sekitar 171.509 warga tewas sejak dimulainya konflik di Suriah.