Senin 29 Sep 2014 03:04 WIB

Gunung Ontake di Jepang Meletus, 27 Orang Masih Terjebak

Rep: Laeny Sulistyawati/ Red: Bayu Hermawan
Gunung Ontake
Foto: Reuters
Gunung Ontake

REPUBLIKA.CO.ID, NAGANO -- Sedikitnya empat orang tewas akibat meletusnya Gunung Ontake yang berada di Nagano, Jepang, pada Sabtu (27/9) dini hari waktu setempat. Sementara itu, 27 orang dikabarkan masih terjebak di dekat puncak gunung tersebut.

Petugas penyelamat yang bertugas mencari para pendaki itu, Ahad (28/9) mengatakan bahwa 31 orang yang berada di dekat puncak Gunung Ontake masih terjebak. Namun, pihaknya memastikan empat orang diantaranya tidak dapat diselamatkan karena berada di dekat lokasi erupsi.

"Menurut polisi, empat orang dari 31 orang itu dikonfirmasi tewas dan semuanya adalah laki-laki," kata saluran NHK seperti dikutip dari laman Al Jazeera, Senin (29/9).

Seorang pejabat di pemerintahan prefektur Nagano kepada AFP mengatakan bahwa upaya penyelamatan pada Ahad (28/9) ditunda. Hal tersebut karena kondisi lingkungannya yang terlalu berbahaya bagi petugas gawat darurat

"Tim penyelamat menghentikan operasi  karena meningkatnya konsentrasi gas belerang di wilayah tersebut," kata pejabat itu.

Sementara petugas pemadam kebakaran mengkonfirmasi bahwa total 30 orang menderita luka-luka, termasuk satu kasus yang serius. Petugas itu menambahkan bahwa jumlah korban ini masih bisa berubah-ubah.

Saat ini sekitar 550 tentara, polisi, dan petugas pemadam kebakaran mengambil bagian dalam operasi dan mencari para korban yang masih terperangkap di Gunung Ontake. Abu akibat letusan dengan kedalaman 20 sentimeter  menutupi sebagian besar wilayah gunung berapi itu.

Akibatnya sekitar 150  orang terpaksa untuk mencari perlindungan di satu titik tempat penampungan yang berada di puncak gunung. Sementara itu, pendaki yang turun dari gunung berapi Ontake melaporkan bahwa terjadi hujan batu hujan dan abu panas yang memenuhi udara.

Surat kabar Yomiuri Shimbun melaporkan korban letusan yang mengalami luka-luka disebabkan karena batu yang terlontar akibat letusan, serta banyak yang mengalami gangguan  pernapasan akibat menghirup asap vulkanik.

Badan meteorologi setempat memperkirakan letusan lanjutan akan terjadi dan memperingatkan bahwa serpihan abu vulkanik dapat menyebar di radius 4 kilometer (km) dari puncak gunung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement