Selasa 30 Sep 2014 22:43 WIB

Pemimpin Muslim Australia Prihatinkan Meningkatnya Pelecehan Rasial

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Pemimpin komunitas muslim Australia mengungkapkan keprihatinan atas meningkatnya pelecehan rasial beberapa waktu terakhir. Hal ini diungkapkan dalam pertemuan dengan Menteri Utama Australia Barat Colin Barnett.

Barnett menjadi tuan rumah dalam pertemuan dengan 12 anggota komunitas Islam membahas perkembangan yang terjadi beberapa waktu terakhir. Mereka yang hadir dalam pertemuan itu mengungkapkan keprihatinan mengenai ancaman dan serangan terhadap wanita muslim berjilbab ditengah meningkatnya ancaman terorisme di Australia.

Wakil Presiden dari Dewan Imam Australia Barat, Burhaan Mehtar mengatakan sejumlah wanita muslim melapor telah menjadi korban pelecehan. "Saya kira kejadian yang saling terpisah seperti ini akan selalu ada, katanya, baru-baru ini.

"Tapi kita mungkin perlu menghilangkan situasi semacam itu dengan cinta kasih, dengan senyuman dan mungkin selalu dibukanya dialog damai dan terbuka."

Menanggapi keprihatinan pimpinan komunitas Muslim Australia ini, Menteri Utama Australia Barat,  Barnett berjanji kalau pemerintah negara bagian mendukung mereka dan komunitas Muslim di Australia.

"Seperti yang saya duga kita semua sepenuhnya sadar kalau saat ini dunia telah menjadi tempat yang sangat bermasalah dan kondisi yang sudah pasti terjadi di Suriah, Irak dan sebagian besar negara-negara Timur Tengah, Afghanistan dan sebagainya," katanya. 

 
"Saya hanya ingin meyakinkan Anda sebagai pemimpin komunitas Muslim bahwa pemerintah Australia berusaha memperhatikan keselamatan semua orang dan untuk mempertahankan masyarakat yang harmonis di Australia Barat."

Mehtar mengatakan penciptaan masyarakat yang aman dan harmonis merupakan upaya bersama yang harus dilakukan dengan pemerintah. "Sebagai seorang Muslim sekaligus warga negara Australia kami semua tertarik untuk memastikan keamanan dan upaya pengamanan terhadap seluruh warga penduduk Australia," katanya.

"Jadi lebih banyak dialog seperti ini, melakukan upaya bersama-sama, saya rasa yang harus dipromosikan adalah perasaan saling memiliki dan kebersamaan di tingkat masyarakat yang lebih luas," ujarnya.

Mehtar juga menilai laporan mengenai sejumlah isu yang melibatkan warga muslim juga turut menjadi keprihatinan pemimpin Muslim di Australia. "Jangan membuatnya terlihat bahwa semua Muslim Australia memiliki ide-ide yang sama dengan sekelompok minoritas muslim yang apa yang Anda sebut sebagai muslim radikal," katanya. 

"Kami bagian dan dengan jumlah yang lebih besar dari kelompok masyarakat yang damai yang telah hidup berdampingan selama bertahun-tahun di negara ini yang mengupayakan dan terus memberikan kontribusi positif."
 

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement