Rabu 01 Oct 2014 15:51 WIB

Pemukim Israel Ambil Alih 25 Apartemen di Jerusalem Timur

Jerusalem
Foto: AP/Ariel Schalit
Jerusalem

REPUBLIKA.CO.ID, JERUSALEM -- Para pemukim Israel secara paksa mengambil alih 25 apartemen di Jerusalem Timur Arab, Selasa, kata penduduk dan para pemimpin Palestina, dengan penduduk baru itu mengklaim mereka telah "membeli secara sah semua properti itu".

Insiden itu menyebabkan timbul bentrokan antara penduduk Arab dan para pemukim Yahudi di perkampungan Silwan, dekat Kota Tua Jerusalem, dekat kompleks Masjid Al-Aqsa.

Tindakan itu dilakukan setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden Palestina Mahmud Abbas saling menuduh di sidang Majelis Umum PBB di New York, yang membuat prospek perdamaian semakin suram.

Mohammed al-Khayat --yang keluarganya memiliki tiga apartemen di satu gedung Silwan-- mengemukakan pada AFP para pemukim Yahudi merusak kunci properti-properti yang kosong dan kemudian menukarnya dengan yang baru.

Seorang juru bicara polisi mengatakan bentrokan itu terjadi setelah seorang pria Palestina berusaha memasuki salah satu dari apartemen itu.

Ia mengatakan properti-properti itu "milik para pemukim Yahudi", yang telah menyerahkan dokumen-dokumen yang membuktikan mereka telah membelinya.

Elad, satu organisasi pemukiman berhaluan keras yang berusaha menambah jumlah permukiman Yahudi di Jerusalem Timur --yang telah dianeksasi Israel, mengemukakan kepada AFP bahwa satu perusahaan bernama Kendall Finance telah membeli properti-properti itu.

Tetapi Muohammed Dahla, seorang pengacara yang mewakili para warga Palestina pemilik properti mengatakan mereka membantah telah menjual apartemen-apartemen itu.

Seorang juru bicara Presiden Palestina Mahmud Abbas, yang dikutip oleh kantor berita WAFA, mengecam pendudukan oleh para pemukim atas gedung-gedung di Silwa dekat Nasjid Al-Aqsa itu.

Silwan, satu perkampungan Arab, dihuni beberapa ratus pemukim berhaluan keras, dan sering jadi ajang perkelahian antara kedua pihak atau antara para pemuda Palestina dan polisi.

Perunding senior Palestina Saeb Erakat menduh Netanyahu telah mendorong pembangunan permukiman Israel yang ilegal di daerah-daerah Palestina.

"Mereka (para pemukim) menerjemahkan pidato Netanyahu dengan mengambil alih tujuh gedung di Jerusalem Timur yang mereka duduki," katanya kepada AFP.

Pada Selasa malam, Menteri Perumahan Uri Ariel mengunjungi perkampungan itu sebagai solidaritas dengan para pemukim, kata stasiun televisi Saluran 10.

Masalah permukiman itu telah merusak perundingan perdamaian paling terbaru April.

Netanyahu juga menuduh Abbas telah memfitnah Jumat dengan menyatakan bahwa Israel telah melakukan "perang genosida" dalam operasi militer musim panas selama 50 hari terhadap para pejuang Hamas di Jalur Gaza, yang menewaskan hampir 2.200 warga Palestina.

Lebih dari 70 orang tewas dipihak Israel sebagian ebsar tentara.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement