Rabu 01 Oct 2014 16:25 WIB

Cina Buka Laboratorium Tangani Penyakit Paling Berbahaya

Rep: Gita Amanda/ Red: Julkifli Marbun
Petugas kesehatan mengangkut jasad penderita Ebola dari ruang isolasi. (ilustrasi)
Foto: EPA/Ahmed Jallanzo
Petugas kesehatan mengangkut jasad penderita Ebola dari ruang isolasi. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Cina membuka fasilitas laboratorium biosafety dengan sistem keamanan tingkat tinggi pertama. Laboratorium yang siap digunakan pada Desember, akan digunakan untuk memerangi patogen seperti virus ebola.

Dilansir dari Channel News Asia, fasilits yang dibangun sejak Juli 2011 ini disebut-sebut sebagai yang pertama di Cina. Laboratorium akan menangani penyakit-penyakit patogen kelas 4 (P4), virus berbahaya yang menimbulkan risiko penularan tinggi, seperti demam berdara dan ebola.

Laboratorium yang berlokasi di Wuhan, Provinsi Hubei, dibangun bekerjasama dengan perusahaan industri biosafety asal Prancis. Ia menjadi salah satu dari sejumlah laboratorium di seluruh dunia yang menangani pasien terinfeksi bakteri patogen tingkat tinggi. 

Presiden Institut Merieux, Alain Merieux, mengatakan laboratorium P4 Wuhan hadir di saat genting. "Sekarang kita semua bekerjasama menghadapi ebola," tambahnya mengacu pada upaya Prancis dan Cina mengatasi epidemi tersebut.

Pengumuman peresmian laboratorium memang hadir di tengah upaya global melawan epidemi ebola yang berasal dari Afrika. Sejauh ini Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, ebola telah menginfeksi lebih dari 6.500 orang, di mana lebih dari setengahnya tewas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement