REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Alih-alih menjatuhkan bom, parlemen Irak merasa kecewa dengan kesalahan Angkatan Udara Irak yang menjatuhkan suplai makanan dan senjata ke ISIS.
Kesalahan itu terjadi bulan lalu, yang sebenarnya dimaksudkan dijatuhkan untuk pasukan Irak di Saglawyah, Provinsi Anbar, 19 September lalu.
"Beberapa pilot yang mengangkut bantuan, senjata dan makanan, tidak berhasil menjatuhkan bantuan kepada tentara yang terkepung, terutama Brigade 1 dan 30," kata Hakim Al-Zamili, anggota Parlemen Irak kepada Al Arabiya, Rabu (1/10).
Diduga pilot tersebut tidak mempunyai kemampuan yang layak untuk mendrop bala bantuan. (Baca: Pasukan Kurdi Rebut Pos Perbatasan dari ISIS)
Militer Irak setelah Saddam Husein dinilai masih belum mempunyai pengalaman yang layak di peperangan.
"Untuk menyerang dengan tepat, harus ada peralatan yang canggih yang didukung intelijen darat untuk menemukan ISIS," kata Ghassan Attiyah, seorang pengamat Irak di London dalam kesempatan terpisah.
Ikuti Whatsapp Channel Republika