REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Pemerintah Filipina telah menempatkan semua petugas hutan dan perlindungan kebakaran di provinsi timur Albay siaga tinggi terhadap ancaman kebakaran hutan potensial karena letusan mendatang Gunung Berapi Mayon, kata seorang pejabat senior Rabu.

Ramon Paje, sekretaris Departemen Lingkungan dan Sumber Daya Alam (DENR), memperingatkan bahwa letusan gunung berapi tersebut dan kebakaran hutan bisa menimbulkan bahaya serius tidak hanya bagi populasi manusia tetapi juga ekosistem alam sekitar, yang DENR adalah tugas terikat untuk melindungi dan melestarikan.

"Kami harus siap untuk kebakaran hutan potensial, termasuk intervensi apa pun yang mungkin diperlukan untuk melindungi ekosistem alami yang sangat rentan terhadap kerusakan disebabkan bencana ledakan vulkanik," katanya.

Institut Vulkanologi dan Seismologi Filipina (PHIVOLCS) mengatakan Rabu, bahwa jaringan seismik gunung berapi Mayon mencatat dua gempa vulkanik dan dua peristiwa runtuhan selama periode observasi 24 jam terakhir.

Badan ini telah menempatkan status siaga di gunung berapi pada Level 3 sejak bulan lalu, setelah magma mencapai kawah dan letusan dapat terjadi dalam beberapa pekan mendatang.

Ikuti Whatsapp Channel Republika