Kamis 02 Oct 2014 21:32 WIB
Kabar dari Taiwan

Masyarakat yang Beradab

Seorang warga Taipei menyeberang di zebra cross, seorang lainnya memarkir motor dengan tertib di tempat yang telah disediakan.
Foto: Republika/Chairul Akhmad
Seorang warga Taipei menyeberang di zebra cross, seorang lainnya memarkir motor dengan tertib di tempat yang telah disediakan.

REPUBLIKA.CO.ID, TAIPEI – Mobil yang membawa saya dari Bandara Internasional Taoyuan, Taiwan bergerak mulus di jalan tol Zhongshan Highway. Sekitar 30 menit membelah jalan bebas hambatan, mobil pun keluar ke jalanan biasa, Section 1 Shimin Boulevard.

“Kita menuju Hotel Palais de Chine. Anda bermalam di sana,” ujar Konrad Wei-kuang Hao, Pejabat Divisi Media Luar Negeri Kementerian Luar Negeri (MOFA) Taiwan, yang menjemput saya di bandara.

“Besok pagi acara kita sangat padat. Anda adalah tamu terakhir yang saya jemput. Jadi persiapkan stamina anda!” katanya mewejang.

Sekitar sepuluh menit menikmati pemandangan malam di tengah Kota Taipei, kami pun tiba di Palais de Chine. Hotel ini, kata Konrad, termasuk hotel klasik dan kerap disewa untuk tamu-tamu MOFA.

Letak hotel berbintang lima dengan nuansa Prancis ini cukup strategis di tengah Kota Taipei. Ia berada satu gedung dengan pusat perbelanjaan dan Taipei Bus Station. Di sebelah kiri hotel, nun di seberang jalan, gedung Taipei Main Station—stasiun kereta api terbesar di Taiwan—tampak megah menjulang.

Malam itu, suasana Kota Taipei nampak ramai dengan lalu-lintas orang yang pulang kerja ataupun menikmati makan malam di sejumlah restoran. Moda transportasi seperti bus maupun taksi nampak hilir mudik membawa penumpang. Walau ramai kendaraan, tak terlihat kemacetan di jalanan kota yang bersih dan rapi ini.

Kota yang tertib

Secara resmi nama negara Taiwan adalah The Republic of China dengan bendera negara berwarna merah biru dengan simbol matahari berwarna putih. Bahasa resmi Taiwan adalah bahasa Mandarin, sementara mata uangnya New Taiwan Dollar (NTD). Di negara pulau ini terdapat lima kota besar, yakni Kaohsiung, New Taipei, Taichung, Tainan dan Taipei.

Populasi Taiwan—berdasarkan sensus 2013—mencapai 23,36 juta jiwa. Lebih dari 95 persen penduduk negeri ini adalah Suku Han Cina, sementara sisanya Melayu-Polinesia yang merupakan warga asli Taiwan. Suku Melayu-Polinesia ini biasa disebut Aborigin. Agama terbesar di Taiwan adalah Buddha dan Tao. Lainnya I-Kuan Tao, Kristen dan Islam.

Masyarakat Taiwan dikenal tertib, disiplin dan berbudaya. Hal ini nampak nyata di jalan raya. Anda takkan menemukan ada pengemudi kendaraan yang menerobos lampu merah seenaknya. Yang mencengangkan, saya hampir tak pernah mendengar suara klakson di jalanan Taipei.

Pejalan kaki juga sangat tertib. Mereka hanya akan menyeberang di zebra cross jika sinyal lampu hijau untuk pejalan kaki menyala. Sama dengan pengemudi kendaraan, tak terlihat pejalan kaki yang menyeberang jalan sembarangan.

Moda transportasi publik di Taiwan didominasi mass rapid transportation (MRT), bus, taksi dan kereta api. Sebagian besar bus yang digunakan adalah bus bertingkat yang dilayani oleh perusahaan Kamalan, Ubus, How-Tai, Ho-Hsin, Aloha, Ebus, dan lainnya. Bus-bus tersebut melayani rute dalam kota maupun antarkota, semuanya berpusat di Taipei Bus Station. Dapat dikatakan, Taipei Bus Station adalah terminal bus terbesar di Taiwan.

Selain memiliki 1.100 kilometer jalur rel kereta api konvensional, Taiwan juga mempunyai 345 kilometer sistem rel kereta api cepat (High Speed Rail) sepanjang pantai barat. Kereta api cepat ini menempuh perjalanan antara Taipei-Kaohsiung (sekitar 300 km) dalam waktu 96 menit. Kedua kota di ujung utara dan selatan Taiwan ini juga dilengkapi sistem MRT yang menyediakan transportasi metropolitan.

Sementara itu, taksi di Taiwan bercat kuning dan berplat dasar putih dengan tulisan merah. Biaya minimal taksi sebesar NTD 70. Hampir semua taksi memasang perangkat GPS walau para sopir sudah hapal rute yang mereka lalui.

Dalam hal perparkiran, Kota Taipei menerapkan self parking (parkir sendiri), dan hampir semuanya gratis kecuali di beberapa tempat khusus. Dengan kesadaran tinggi, pengendara motor atau mobil akan memarkir kendaraan mereka sesuai dengan tanda parkir yang ada. Saya tak pernah menemukan pengemudi kendaraan yang memarkir kendaraan di tempat larangan parkir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement