REPUBLIKA.CO.ID,
DALLAS -- Pasien tedeteksi ebola di Dallas Amerika Serikat, telah dikirim pulang dari rumah sakit. Pria tersebut diketahui telah melakukan kontak dengan sejumlah orang sebelum dirawat di rumah sakit.
Kasus ebola Dallas telah mendorong keprihatinan nasional, atas potensi penyebaran virus mematikan tersebut di Afrika Barat. Sejauh ini setidaknya 3.338 orang tewas akibat wabah yang melanda Afrika itu.
Para pejabat kesehatan AS mengatakan, sistem kesehatan negara itu telah siap untuk menghadapi penyebaran ebola. Mereka berencana melacak orang-orang yang pernah melakukan kontak dengan pasien, dan akan memberikan perawatan yang tepat bagi mereka.
Salah seorang penduduk, Mesud Osmanovic, mengatakan pada hari Rabu (1/10), terjadi kekacauan saat pria tersebut mengaku dirinya terinfeksi di Rumah Sakit Presbeterian. "Seluruh keluarganya menjerit. Ia sampai di luar dan muntah di seluruh tempat," katanya.
Rumah sakit sebelumnya menyembunyikan identitas pasien, dengan alasan privasi. Namun salah seorang kerabat korban, Gee Melish, mengidentifikasikannya sebagai Thomas Eric Duncan.
The New York Times mengatakan, Duncan tengah mengangkut seorang wanita hamil yang menderita ebola ke rumah sakit di Liberia. Duncan membantu membawa wanita itu kembali ke rumah keluarganya dan membawanya ke dalam rumah, di mana wanita itu kemudian meninggal.
Empat hari kemudian Duncan berangkat ke AS. Pejabat kesehatan Texas mengatakan, Duncan sempat melakukan kontak dengan 18 orang lain termasuk lima anak-anak. Anak-anak yang melakukan kontak dengannya tengah dipantau.
Ebola menyebar melalui kontak dengan cairan tubuh seperti darah dan air liur. Ahli kesehatan mengatakan, ini membuat ebola masih bisa dibatasi penyebarannya.
Pada awal pemeriksaan, pria tersebut mengaku sempat dikirim pulang oleh petugas Rumah Sakit Texas. Padahal ia mengatakan pada perawat baru saja kembali dari Afrika. Akhirnya pada Ahad, ia kembali ke rumah sakit dengan ambulan.
Direktur Medis dari Layanan Kesehatan Dallas, Dr Christoper Perkins, mengatakan bahwa 18 orang yang telah melakukan kontak kebanyakan dari anggota keluarga dekat. Namun anak-anak yang melakukan kontak tak memiliki gejala.
Pejabat Texas mengatakan, petugas kesehatan yang merawat pasien sejauh ini telah diuji dan hasilnya negatif. Tak ada kasus lain yang dicurigai di negara bagian itu.
Pasien tiba di Texas pada 20 September, dan mencoba menjalani pengobata selama enam hari. Pemerintah Liberia mengatakan, pria itu tak menunjukkan tanda-tanda demam atau gejala lain dari ebola setelah meninggalkan negara itu pada 19 September.
Seorang pejabat Liberia mengatakan, pria itu melakukan perjalanan melalui Brussels ke AS. AS mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pria itu mengambil salah satu penerbangannya dari Brussels ke bandara Washington, di mana ia mengubah pesawat untuk perjalanan ke Dallas.