Jumat 03 Oct 2014 05:00 WIB

Militer Mesir Bunuh Gerilyawan di Sinai

Semenanjung Sinai Mesir (ilustrasi)
Foto: AP/Hiro Komae
Semenanjung Sinai Mesir (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, ISMAILIA -- Tentara Mesir membunuh seorang komandan lapangan Ansar Bayt al-Maqdis, kelompok gerilyawan Islam yang paling berbahaya di negara itu, selama bentrokan Kamis di Semenanjung Sinai yang bergolak, kata beberapa sumber keamanan.

Mohamed Abu Shatiya, di antara pejuang di balik penculikan tujuh tentara Mesir di Sinai tahun lalu, meninggal selama pertempuran dengan tentara di selatan Rafah, di perbatasan dengan Gaza.

Dua ton bahan peledak disita dari dekat terowongan yang menghubungkan Sinai ke Gaza saat kejadian, kata mereka.

Ansar Bayt al-Maqdis yang berpangkalan di Sinai telah menewaskan ratusan tentara dan polisi Mesir selama setahun terakhir dan memenggal beberapa orang dalam beberapa pekan terakhir, dengan mengatakan mereka adalah mata-mata untuk Intelijen Israel.

Pertumpahan darah menunjukkan kelompok, yang berusaha untuk menggulingkan pemerintah, telah menjadi lebih radikal.

Para pejabat keamanan Mesir mengatakan Ansar Bayt al-Maqdis memiliki kontak dengan Al Qaida cabang Negara Islam (IS), yang sekarang ditargetkan serangan udara di Irak dan Suriah oleh koalisi pimpinan AS, setelah menyapu wilayah perbatasan dan mereka nyatakan sebagai kekhalifahan Islam.

Mereka juga menyoroti apa yang mereka katakan hubungan antara militan di Libya dan Mesir dan Negara Islam, dan mengatakan bahwa para militan Mesir yang berbasis di Libya memimpikan untuk membentuk kekhalifahan Islam di tanah air mereka.

Negara Islam (IS), yang juga dikenal sebagai Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan Negara Islam Irak dan Levant (ISIL) mendesak maju dengan serangan-serangan terhadap pasukan keamanan dan memenggal mereka.

Dalam beberapa operasi militer Mesir telah berjuang untuk mengatasi Ansar dan kelompok militan lainnya.

Washington telah menunjuk Ansar sebagai organisasi teroris, tetapi mengatakan pada April pada umumnya mereka mempertahankan fokus lokal.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement