Jumat 03 Oct 2014 15:03 WIB

Ini Perasaan Non-Muslim Australia Sepekan Kenakan Hijab

Kate Leaney
Foto: ab.net.au
Kate Leaney

REPUBLIKA.CO.ID, ADELAIDE -- Sebuah kampanye di media sosial muncul setelah peningkatan tindakan diskriminasi terhadap perempuan Muslim di Australia. Gerakan bernama Women in Solidarity (with) hijab mengajak seluruh perempuan, baik muslim maupun non-Muslim untuk mengenakan hijab.

Salah satu pendukung utama gerakan ini adalah aktivis pro kaum migran, Kate Laeny. Ia sendiri adalah seorang non-Muslim yang mengelola Welcome Centre di Adelaide. Lembaga ini adalah rumah bagi pengungsi, pencari suaka dan pendatang baru.

Baca Juga

Ia menyatakan perempuan Muslim yang mengenakan hijab kini hidup dalam ketakutan. Karena mengenakan hijab sama dengan memperlihatkan keislamannya.

Ia pun tak hanya ikut gerakan WISH dan mengirimkan foto di twitter, tapi juga mengenakan hijab selama sepekan. Ternyata reaksinya sangat mengejutkan.

Seperti yang ia rasakan ketika berada di sebuah stasiun pengisian bahan bakar. Seseorang menanyakan apakah ia Muslim, ia kemudian mengatakan hanya menggunakan hijab. "Responsnya pun langsung mengatakan, apa yang kamu lakukan? Kamu terlihat seperti mereka (Muslim)."

Namun, ia mengakui respons paling agresif terlihat di media daring, seperti Twitter dan Facebook. Hanya karena mengenakan hijab ia pun langsung dituduh terkait teroris.

Aksi Leaney pun mendorong sebagian perempuan non-Muslim Australia melakukan hal yang sama. "Saya pikir semua warga Australia harus bersatu dan melakukan sesuatu untuk menunjukkan cinta yang bisa mengalahkan ketakutan," tutur dia, dikutip dari abc.net.au, Kamis (2/10).

 

 

Ikuti informasi terkini seputar sepak bola klik di sini

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement