Ahad 05 Oct 2014 13:50 WIB

Presiden Turki 'Ngamuk' Gegara Dituding Biayai Al - Qaida

Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan.
Foto: Reuters
Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Sabtu, marah atas komentar Wakil Presiden Amerika Serikat Joe Biden yang menyebutkan bahwa Turki dan negara-negara lain di kawasan itu telah membiayai dan mempersenjatai organisasi bersenjata di Suriah.

"Jika Biden menggunakan bahasa tersebut, maka itu menjadikannya bagian dari masa lalu saya," kata Erdogan dalam konferensi pers di Istanbul.

"Tidak ada seorang pun yang bisa menuduh Turki karena telah mendukung organisasi teroris di Suriah, termasuk IS," katanya, mengacu pada kelompok bersenjata Negara Islam.

Dia menanggapi komentar yang dibuat oleh Biden di Universitas Harvard, Kamis, di mana wakil presiden itu blak-blakan mengkritik sekutunya di Turki dan dunia Arab karena mendukung kelompok-kelompok milisi Sunni, seperti IS dan kelompok Al Nusra yang berafiliasi dengan Al-Qaeda.

"Sekutu kami di kawasan ini adalah masalah terbesar kami di Suriah," kata Biden saat menanggapi pertanyaan tentang apakah Amerika Serikat harus bertindak lebih cepat di wilayah tersebut.

"Rakyat Turki adalah teman baik dan saya memiliki hubungan yang hebat dengan Erdogan. Rakyat Saudi, Emirat dan lain lain. Tapi apa yang mereka lakukan? Mereka begitu bertekad untuk menurunkan (Presiden Suriah Bashar al - Assad dan pada dasarnya memiliki motif perang Sunni-Syiah yang membuat mereka menggelontorkan ratusan juta dolar dan puluhan ribu ton senjata ke siapa saja yang akan melawan Assad."

"Namun orang-orang yang dipasok (senjata dan dana) itu adalah Al-Nusra dan Al-Qaeda dan elemen ekstremis bersenjata yang berasal dari bagian lain di dunia."

"Kami tidak bisa meyakinkan rekan-rekan kami untuk berhenti memasok mereka."

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement