Ahad 05 Oct 2014 19:14 WIB

Konflik Wilayah, Bendera Vietnam Dibakar

Vietnam
Foto: Reuters/Kham
Vietnam

REPUBLIKA.CO.ID, PHNOM PENH -- Lebih dari 200 biarawan etnis minoritas Khmer Krom dan aktivis di Kamboja  terus membakar bendera Vietnam pada hari kedua protes baru terhadap seorang diplomat Vietnam.

Para pengunjuk rasa berunjuk rasa di luar kedutaan Vietnam di Phnom Penh, yang diperkuat dengan polisi antihuru hara dan barikade baja berat.

Beberapa pengunjuk rasa membakar bendera Vietnam, menandai ketiga kalinya kelompok itu membakar bendera dalam serangkaian protes yang dimulai pada Agustus.

Protes, yang diperkirakan akan berlangsung hingga Rabu, adalah untuk menuntut diplomat Vietnam mengakui bahwa Kampuchea Krom, yang sekarang menjadi bagian dari Vietnam, adalah bekas wilayah Kamboja.

Tidak ada laporan bentrokan antara polisi dan pengunjuk rasa meskipun para pengunjuk rasa berkumpul tanpa izin dari Kotapraja Phnom Penh.

Minoritas masyarakat Khmer Krom telah mengadakan sejumlah protes terhadap Vietnam dalam beberapa bulan terakhir setelah Trung Van Thong, juru bicara kedutaan Vietnam untuk Kamboja, mengomentari program radio pada Juni bahwa Vietnam Selatan, yang pemrotes klaim pernah menjadi bagian dari bekas wilayah provinsi Kampuchea Krom, adalah milik Vietnam "sejak lama" sebelum transfer resmi dari Prancis pada tahun 1949.

Seorang pemimpin protes bernama Thach Sitha, yang adalah kepala Asosiasi Krom Khmer Kampuchea, mengatakan protes itu menuntut permintaan maaf kepada diplomat Vietnam dan mendesak dia untuk menerima sejarah sebenarnya dari bekas provinsi Kampuchea Krom.

Dia juga meminta rakyat Kamboja untuk memboikot produk-produk Vietnam jika diplomat itu masih mengabaikan permintaan.

sumber : antara
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement