REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Wakil presiden AS Joe Biden menyatakan permintaan maafnya kepada Uni Emirat Arab. Permintaan maaf ini disampaikan setelah ia menyebut Uni Emirat Arab membantu pertumbuhan kelompok ekstrim di Suriah.
Gedung Putih juga membenarkan pernyataan tersebut, sehari setelah Biden meminta maaf kepada Turki. Para pejabat di Uni Emirat Arab sebelumnya mengecam pernyataan Biden dihadapan para mahasiswa di Universitas Harvard pada pekan lalu. (Baca: Damaskus tak Ijinkan Turki Serang ISIS)
Uni Emirat Arab juga merupakan salah satu negara Arab yang bergabung dengan aliansi AS melawan ISIS di Irak dan Suriah. Pada Kamis lalu, Biden mengatakan Turki, Uni Emirat Arab, dan Arab Saudi telah menggelontorkan milyaran dolarnya dan puluhan ribu ton senjata kepada militan Sunni untuk mengalahkan Presiden Suriah Bashar al-Assad.
"Pernyataannya ini sangat mengherankan dan mengabaikan peran Emirat dalam pertempuran melawan ekstrimis dan terorisme," kata Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab Anwar Mohammad Gargash dikutip dari BBC. (Baca: Akademisi Turki: Diskriminasi Penyebab Pemuda Barat Gabung ISIS)
Melalui telepon, Biden mengatakan pernyataannya tersebut tidak dimaksudkan Uni Emirat Arab telah memfasilitasi atau mendukung ISIS, al-Qaeda, atau kelompok ekstrimis lainnya di Suriah. Pernyataan minta maafnya ini merupakan pernyataan kedua kalinya dalam dua hari kepada negara mitra koalisinya.