Selasa 07 Oct 2014 17:30 WIB

Caci-Maki Dua Wanita Muslim, Pria Australia Ditangkap Polisi

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Seorang pria berusia 27 tahun ditangkap polisi setelah mencaci-maki dan mengancam dua wanita muslim di Kota Newcastle, 160 km di utara Sydney, Australia, Senin (6/10) lalu. Pria ini mengumpat dan mengeluarkan kata-kata penghinaan kepada dua wanita yang mengenakan jilbab tersebut.

Kedua wanita yang merupakan anak dan ibu ini sedang mengendarai mobil mereka saat itu. Begitu mobil mereka berhenti di lampu merah di Jalan Smith Street, tiba-tiba muncul seorang pria dari samping mobil dan langsung memaki dan mengancam.

Tentu saja wanita berusia 26 tahun dan ibunya kaget dan ketakutan. Menurut Inspektur Dean Olsen dari kepolisian setempat, pria ini mengeluarkan kata-kata penghinaan terkait agama Islam.

"Dia juga menghantam kaca spion mobil korban dan melanjutkan caci-makinya," jelas Olsen baru-baru ini.

Dalam keadaan ketakutan, wanita ini kemudian meminggirkan mobilnya agak jauh dari lokasi kejadian. Mereka ingin menenangkan diri dan membetulkan kaca spion yang sudah terlipat akibat dipukul pria tersebut. Namun pria ini justru mengejar dan kembali mencaci-maki mereka.

"Saat itulah sejumlah warga yang berada di lokasi turun tangan dan mencoba menghentikan perbuatan pria tersebut," jelas Inspektur Olsen.

"Tapi pelaku justru berbalik mengancam warga serta menyerang setidaknya seorang saksi," katanya.

Seorang warga bahkan menjadi korban akibat dipukul oleh pelaku.

Dalam situasi itu, pelaku sempat merampas dua HP milik para warga yang mencoba menghentikan perbuatannya. Ia kemudian melarikan diri. "Ia kemudian dikejar dan para warga berhasil merebut kedua HP yang dicuri, namun pria ini kembali berhasil melarikan diri," jelas Olsen.

"Tidak lama kemudian polisi tiba di lokasi dan berhasil menangkap pria ini."

Polisi langsung mengajukan dua tuntutan perbuatan intimidasi, dua tuntutan pencurian, satu tuntutan penyerangan, dan satu tuntutan merusak barang orang lain. Ia juga langsung ditahan di kantor polisi dan akan dihadapkan ke pengadilan Newcastle, Selasa (7/10).

Inspektur Olsen mengatakan, kedua wanita korban masih ketakutan akibat kejadian ini. Ia juga mengapresiasi tindakan yang dilakukan warga setempat yang telah berusaha menghentikan perbuatan pria yang tak disebutkan namanya tersebut.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement