Selasa 07 Oct 2014 15:46 WIB

Analis: Menghilangnya Kim Jong Un Bagian Taktik Korut

Rep: Gita Amanda/ Red: Julkifli Marbun
Bendera Korut/ilustrasi
Foto: mega-flags.com
Bendera Korut/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Baru-baru ini delegasi senior Korea Utara melakukan kunjungan mengejutkan ke Korea Selatan, selain itu pemimpin Korut Kim Jong Un menghilang dari penampilan publiknya. Ini menimbulkan beberapa spekulasi, tapi para analis Amerika Serikat mengatakan kedua hal itu bisa diartikan sebagai taktik diplomatik Pyongyang.

Analis mengatakan, menghilangnya Kim dan kedatangan senior Korut ke Korsel bertujuan untuk melemahkan tekanan internasional atas program senjata nuklir dan masalah catatan HAM Korut. Kedua hal itu tengah menjadi sorotan dunia internasional dalam beberapa waktu terakhir.

Namun para pejabat Korut membantah ketidakhadiran publik Kim sejak 3 September berhubungan dengan kesehatannya. Pejabat Korut mengatakan, tak ada indikasi sakit parah atau kesulitan politik Kim.

"Tak ada tanda-tanda sesuatu yang besar tengah terjadi," kata pejabat itu. Ia menambahkan selama ini pendahulunya juga tak selalu hadir dalam beberapa pertemuan tingkat tinggi.

Korut dan Korsel sepakat pada Sabtu (4/10) untuk melanjutkan pembicaraan rekonsiliasi, setelah Korut mengirim delegasi paling seniornya hanya selang 24 jam dari konfirmasi. Delegasi secara resmi dikirim untuk menghadiri upacara penutupan Asian Games. Delegasi merupakan asisten dekat Kim.

Sebelumnya, Presiden Korsel Park Geun-hye telah mendorong dimulainya kembali dialog tingkat tinggi yang terhenti sejak Februari. Korut sepakat pejabat senior akan bertemu antara akhir Oktober dan awal November.

Ini merupakan perubahan mencolok, melihat hampir berbulan-bulan setiap harinya media Korut melontarkan makian pada Korsel dan Park.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement