REPUBLIKA.CO.ID, KOBANI -- Pejuang ISIS berhasil maju ke bagian barat daya Kota Kurdi Kobani, Suriah semalam.
Dilansir dari Reuters, Selasa (7/10) kelompok pemantau mengatakan bahwa ISIS telah menduduki beberapa bangunan untuk mendapat posisi menyerang ke dua arah kota.
Dari dekat perbatasan Turki, dua bendera hitam ISIS sudah berkibar di bagian timur Kobani. Dua serangan udara menjatuhi area tersebut dan baku tembak yang sporadis masih terdengar.
Pejabat senior Kurdi, Asya Abdullah mengatakan pada Reuters, pejuang ISIS menggunakan senjata berat dan pelindung untuk menghantam Kobani dengan serangan. Ia berada di dalam kota yang telah diserang ISIS selama tiga minggu.
''Kemarin kekerasan pecah. Kami sudah bertarung dengan keras untuk menjauhkan mereka dari kota,'' katanya melalui saluran telepon. Menurut Abdullah, pertempuran tidak terjadi di semua wilayah Kobani. Hanya beberapa daerah di pinggiran dan menuju pusat kota.
Kepanjangan tangan dari Al Qaeda ini telah meningkatkan serangan dalam beberapa hari terakhir di kota perbatasan, terutama Kurdi. Kelompok ini ingin mengambil alih Kobani untuk menakuti Irak dan Suriah.
Ketua Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, Rami Abdulrahman mengatakan pertempuran berlangsung semalaman. ''Tidak terlalu berat tapi ISIS terus maju dari barat daya, mereka telah menyebrang ke Kobani dan mengendalikan beberapa bangunan di sana,'' katanya menambahkan.
Abdulrahman menambahkan, mereka ada di sekitar 50 meter di dalam kota barat daya. Seorang anggota partai Kurdish Democratic Union mengatakan diperkirakan sekitar 180 ribu warga telah melarikan diri menuju Turki. Lebih dari dua ribu rakyat Kurdi termasuk wanita dan anak-anak telah dievakuasi dari kota pasca pertempuran.