REPUBLIKA.CO.ID, MURSITPINAR -- Pesawat perang telah dikerahkan AS untuk menghantam posisi ISIS di perbatasan Suriah, Kobani, Selasa (7/10). Serangan udara telah dimulai sejak Senin malam dan menekan militan ISIS keluar dari timur Kobani.
Dikutip AP, Selasa, para jurnalis di Turki mendengar suara pesawat perang sebelum asap tebal mengepul dari barat Kobani. Sesekali tembakan terdengar di kota dengan nama Arab, Ayn Arab ini.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan pejuang Kurdi berhasil membuat ISIS mundur dari bagian timur melalui pertempuran semalam. Ia mengatakan lima ledakan besar terdengar di kota seiring pesawat perang terbang meliputi kota.
Namun, pejuang ISIS berhasil menjajah beberapa gedung di selatan Kobani. Antara lainnya adalah rumah sakit yang sedang dalam perbaikan.
Observatorium dan Komite Koordinasi Lokal juga melaporkan serangan udara terjadi di provinsi timur Deir el-Zour.
Dikutip BBC, militan ISIS tepatnya telah mengambil alih tiga distrik di kota penting perbatasan tersebut melalui pertempuran di jalanan dengan pejuang Kurdi. Pejabat lokal Kobani, Idriss Nassan mengatakan kota bisa jatuh.
Kamis pagi, ISIS mengambil alih Mistenur, sebuah bukit di atas kota. Ada juga laporan yang menyebutkan ISIS telah memasuki kota bagian barat daya. "Jika ini terus berlanjut dan tidak ada bantuan internasional, maka mereka bisa jatuh," kata perwakilan pemerintah Kurdi.
Ia mendesak Turki untuk mendukung penduduk Kobani. "Saya rasa keamanan nasional Turki juga dipertaruhkan maka penting untuk mereka mengambil langkah," kata dia.