REPUBLIKA.CO.ID, Kobane -- Presiden Turki mengatakan kota Kurdi Kobane, Suriah hampir jatuh pada Selasa (7/10). Selama tiga minggu pertempuran, dilaporkan sekitar 400 nyawa melayang dan ribuan orang mengungsi dari rumahnya.
Insiden ini mendesak Turki untuk segera bergabung dengan koalisi internasional melawan ISIS. Grup militan ini ingin menguasai Kobane untuk menguatkan cengkramannya di area perbatasan dan mengonsolidasi pendapatan teritorial di Irak dan Suriah.
Hingga saat ini, serangan udara dari AS gagal mencegah pertempuran di Kobane. Sementara Turki meminta AS melakukan lebih banyak serangan udara. "Kami telah memperingatkan barat, kami ingin tiga hal, tidak ada zona terbang, zona aman yang pararel dan melatih pemberontak Suriah moderat," kata Presiden Recep Tayyib Erdogan, dikutip Reuters.
Diperkirakan sekitar 180 ribu orang telah melarikan diri ke Turki dari Kobane. Lebih dari dua ribu orang Kurdi Suriah termasuk wanita dan anak-anak telah dievakuasi pada Senin (6/10).