REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Para jamaah Palestina dilarang masuk ke dalam masjid al-Aqsa oleh kepolisian Israel pada Rabu pagi. Mereka pun kemudian terlibat bentrok dengan aparat kepolisian Israel di lingkungan masjid al-Aqsa di Yerusalem timur.
Akibatnya tiga petugas mengalami luka ringan. Menurut koresponden Aljazeera, para jamaah Palestina tidak diizinkan masuk ke masjid. Namun kemudian aparat kepolisian mengawal anggota kelompok sayap kanan Yahudi masuk ke dalam masjid untuk mengamati liburan Yahudi.
Tak lama kemudian, bentrokan pun terjadi setelah kelompok Yahudi tersebut diizinkan masuk ke lingkungan masjid. Luba Samri, juru bicara kepolisian Israel, mengatakan bentrokan terjadi setelah sejumlah warga Palestina yang mengenakan penutup kepala mulai melemparkan batu dan alat-alat lainnya ke arah polisi ketika masjid al-Aqsa dibuka untuk jamaah.
Polisi kemudian mengejar para demonstran ke arah masjid dimana mereka melakukan barikade di dalam dan terus menerus melempari polisi. Samri mengatakan setidaknya satu bom molotov dilemparkan ke arah polisi. Namun, bom tersebut gagal meledak.
Hingga kini masih belum diketahui apakah para demonstran tersebut mengalami luka-luka. Masjid tersebut juga terkenal bagi warga Yahudi sebagai Kuil Mount, tempat suci bagi Yahudi.
Menteri Pariwisata Israel yang memutuskan pada awal pekan ini untuk memperluas pintu masuk telah mendapatkan kecaman dari pejabat Palestina. Pejabat Palestina menyebut langkah tersebut sebagai pertukaran unilateral status tempat suci itu.