Rabu 08 Oct 2014 17:04 WIB

Pekerja Mogok, Jenazah Korban Ebola Dibiarkan di Jalan

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Julkifli Marbun
Petugas kesehatan mengangkut jasad penderita Ebola dari ruang isolasi. (ilustrasi)
Foto: EPA/Ahmed Jallanzo
Petugas kesehatan mengangkut jasad penderita Ebola dari ruang isolasi. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SIERRA LEONE -- Perusahaan Broadcasting Sierra Leone melaporkan, jenazah korban Ebola dibiarkan tergeletak di jalanan kota, Rabu (8/10). Tim pemakaman jenazah mogok kerja sebagai protes pekerjaannya belum dibayar.

Dikutip AP, Juru bicara kementerian Kesehatan, Sidie Yahya Tunis mengatakan keadaan ini sangat memalukan. Menurutnya pemerintah memiliki uang untuk membayar mereka. Ia berjanji akan mendapat lebih banyak informasi lebih lanjut.

WHO mengatakan Ebola telah membunuh lebih dari 600 orang di Sierra Leone. Lebih dari 2.100 kasus dikonfirmasi. Sebuah laporan dari New York Times membeberkan fakta bahwa korban infeksi Ebola memang dibiarkan tanpa karantina.

Mereka dibiarkan tergeletak di lantai rumah sakit, bahkan jalanan. Petugas kesehatan yang merawatnya pun dinilai tidak kompeten karena tidak memberi respon cepat tanggap terhadap korban infeksi.

Di Spanyol, seorang asisten perawat telah ditempatkan dalam pengawasan di rumah sakit Madrid karena diduga terinfeksi. Ia kontak dengan kolega yang bekerja dengan misionaris Spanyol yang kontak dengan penyakit tersebut di Afrika Barat.

Koleganya tersebut telah meninggal di pusat perawatan. Namun Rabu, keadaan asisten perawat tersebut telah membaik dan dalam kondisi stabil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement