REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Para penyelidik menyebutkan prioritas daerah pencarian maskapai Malaysia Airlines MH370 semakin bergeser ke selatan. Setelah tujuh bulan pesawat tersebut menghilang dengan membawa 239 penumpang, Badan Keamanan Transportasi Australia mengatakan berdasarkan analisa pencarian mulai dilakukan pekan ini.
"Analisa terakhir mengindikasikan pencarian diprioritaskan ke wilayah selatan," katanya, seperti dilansir dari Channel News Asia.
Meskipun pencarian ekstensif dilakukan untuk menemukan pesawat yang hilang secara misterius ini, namun hingga kini masih belum ada tanda-tanda ditemukannya pesawat tersebut.
Para ahli penerbangan hanya memiliki jejak yang sedikit disamping data komunikasi satelit pesawat. Mereka meyakini harapan pencarian mereka berada di wilayah saat pesawat itu jatuh.
Badan Keamanan Transportasi Australia mengatakan ketika semua elemen analisa disatukan, maka akan terlihat hasil perkiraan yang berada di bujur tersebut, meskipun wilayah yang lebih jauh ke selatan masih diperkirakan.
Sebuah laporan ATSB pada Juni lalu telah menyebutkan prioritas pencarian berada di wilayah bawah laut yang diberi nama Broken Ridge, yang jaraknya lebih dari dua ribu km barat Perth. Namun, analisa baru menunjukan lokasi pencarian ke arah selatan.
Badan Keamanan Transportasi Australia menambahkan analisa data satelit dan simulasi akhir penerbangan masih dilakukan. Sehingganya hasilnya pun dapat mempengaruhi pencarian yang dilakukan.
Data analisa komunikasi dan penerbangan telah digunakan untuk menentukan wilayah pencarian pertama. GO Phoenix yang dikontrak oleh Malaysia menggunakan tehnologi sonar yang canggih. Para ahli pun berharap dapat mendeteksi kepingan pesawat. Mereka akan bergabung dengan dua kapal lainnya dalam beberapa pekan ke depan.