Kamis 09 Oct 2014 07:40 WIB

Mali Desak PBB Kirim Pasukan

Rep: dessy saputri/ Red: Taufik Rachman
Pasukan di Mali
Pasukan di Mali

REPUBLIKA.CO.ID,BAMAKO -- Mali mendesak PBB mengirimkan pasukannya guna menghentikan pergerakan militan di utara negaranya. Menteri Luar Negeri Mali, Abdoulaye Diop, mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB mereka membutuhkan langkah darurat menyusul pembunuhan pasukan penjaga perdamaian PBB.

Menurutnya, langkah-langkah darurat ini perlu diambil guna memperkuat misi PBB. "Mungkin dewan sebaiknya mempertimbangkan adanya pengerahan pasukan yang dapat memerangi elemen teroris," kata Diop, dilansir dari BBC.

Diop mengatakan para tentara PBB menghadapi berbagai ancaman seperti tembakan roket, mortir, serangan bunuh diri, dan penyergapan.

Seorang tentara Senegal dilaporkan tewas pada Selasa, beberapa hari setelah sembilan pasukan penjaga perdamaian dari Nigeria dibunuh oleh para militan. Kepala pasukan penjaga perdamaian PBB mengatakan pasukan Mali tak mampu mengisi kekosongan sejak ditinggal oleh pasukan Prancis.

Pasukan Prancis dan Afrika telah dikerahkan ke Mali pada Januari 2013 guna menghentikan pergerakan jaringan alqaidah di Bamako. Para pemberontak tersebut telah diusir dari kota-kota di utara namun masih melanjutkan serangannya terhadap pasukan PBB yang dikerahkan di negara tersebut.

Sebanyak 9 ribu pasukan PBB yang dikenal sebagai Minusma telah melakukan operasi menjaga kestabilan pada Juli 2013. Diop mengatakan wilayah tersebut dapat menjadi lokasi tujuan gerombolan teroris.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement