REPUBLIKA.CO.ID, MEXICO CITY -- Ribuan orang menggelar aksi protes di penjuru Meksiko. Protes ini dilakukan terkait hilangnya sejumlah mahasiswa di kota Iguala pada bulan lalu.
BBC melaporkan, dalam aksi demonstrasi ini, para mahasiswa pun terlibat bentrok dengan aparat kepolisian. Ratusan warga lokal yang menyaksikan pun ikut bergabung dalam aksi pencarian. Mereka mengatakan akan melakukan pencarian dari rumah ke rumah.
Sementara itu, tes forensik tengah dilakukan terhadap puluhan mayat yang ditemukan di kuburan massal di dekat kota Iguala. Dikhawatirkan, mayat-mayat tersebut merupakan para mahasiswa yang hilang.
Di Mexico City, para anggota keluarga juga memimpin sebuah prosesi. Mereka juga membawa foto dari mahasiswa yang hilang. Aksi demonstrasi juga terjadi di berbagai kota termasuk Oaxaca, Veracruz, Morelia, dan Guerrero.
Sebuah aksi diam juga dilakukan oleh kelompok EZLN yang dikenal sebagai kelompok pemberontak Zapatistas di kota San Cristobal de las Casas. Hilangnya sejumlah mahasiswa ini membuat warga Meksiko terkejut.
Sebelumnya, para mahasiswa dari kampus keguruan di Ayotzinapa di negara bagian Guerrero pergi ke Iguala untuk melakukan protes terkait diskriminasi hak guru. Namun ditengah jalan mereka dihentikan oleh aparat kepolisian dan ditembaki. Menyusul insiden yang terjadi pada 26 September, sebanyak 57 mahasiswa telah dilaporkan hilang.
Pada 30 September, 13 di antaranya telah kembali ke rumah. Dan pada 4 Oktober, enam kuburan massal yang berisi 28 orang telah ditemukan. Mayat-mayat tersebut terbakar parah dan belum diidentifikasi.
Menurut ahli forensik, untuk mengungkap identitas para korban dibutuhkan waktu berhari-hari bahkan beberapa pekan. Hingga kini, juga masih belum diketahui mengapa para mahasiswa tersebut ditembak oleh aparat kepolisian.