Kamis 09 Oct 2014 16:29 WIB

Duh, Ada Serangan Granat di Kuala Lumpur

  Polisi melakukan olah TKP ledakan granat di pusat perbelanjaan Bukit Bintang, Kuala Lumpur, Kamis (9/10).   (REUTERS/Stringer)
Polisi melakukan olah TKP ledakan granat di pusat perbelanjaan Bukit Bintang, Kuala Lumpur, Kamis (9/10). (REUTERS/Stringer)

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR-- Seorang tewas dan 13 lainnya luka-luka Kamis pagi dalam ledakan granat di depan anjungan hiburan di Kuala Lumpur, dengan dua wanita Cina di antara para korban.

Salah satu korban, diyakini joki, telah meninggal akibat luka serius, kata surat kabar berbahasa Inggris setempat 'New Straits Times' mengutip pernyataan Wakil Kepala Departemen Kepolisian Kota Reserse Kriminal Ajun Komisaris Khairy Ahrasa.

Dua warga negara Cina, wanita termasuk di antara yang terluka, dan mereka telah dikirim ke rumah sakit untuk perawatan, menurut kedutaan Cina. Dua warga Singapura dan Thailand juga di antara para korban dalam serangan menjelang fajar di daerah Bukit Bintang, menurut laporan setempat.

Ia percaya bahwa sebuah granat tangan dilemparkan dari lantai dua sebuah bangunan dan meledak di tempat kejadian, sementara granat lain, yang gagal meledak, ditemukan oleh polisi di bawah mobil dan telah diledakkan oleh tim penjinak bom.

Menteri Dalam Negeri Malaysia, Ahmad Zahid Hamidi, meminta masyarakat untuk tetap tenang, seraya menambahkan bahwa polisi sedang menyelidiki insiden itu dan dia sedang menunggu laporan terbaru. Dia mengatakan tidak bisa mengkonfirmasi "rumor" bahwa insiden itu konon terkait dengan kegiatan teroris.

Sementara itu, Wakil Menteri Dalam Negeri Wan Junaidi Tuanku Jaafar mengatakan, polisi akan mengambil tindakan cepat pada mereka yang terlibat dalam serangan itu. Namun, ia mengatakan ia belum memiliki informasi tentang motif di balik ledakan tersebut atau siapa yang berada di belakangnya.

"Itu bisa dilakukan oleh penduduk setempat atau pendatang. Hal ini juga mungkin karena persaingan bisnis antara klub di daerah," kata Wan Junaidi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement