REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL-- Pemerintah Korea Selatan memutuskan melancarkan siasat pertahanan perang dunia maya, yang telah lama direncanakan, dan menjalankan langkah proaktif guna membentengi kejahatan Internet.
Menurut narasumber seperti dikutip dari kantor berita Korea Selatan Yonhap, langkah tersebut diambil setelah banyak serangan kejahatan di dunia maya dalam beberapa bulan belakangan. "Bahkan, jumlah percobaan meretas sejumlah laman berkaitan dengan militer mencapai 1.202 kali dalam sembilan pertama tahun ini. Jumlah tersebut meningkat 595 kasus dari tahun sebelumnya," kata sumber tersebut.
Militer memfokuskan menjalankan operasi berbasis pemantauan guna mencegah peretasan oleh musuh. Dalam usaha memperkuat pusat Komando Siber Korea Selatan, kementerian pertahanan juga menyiapkan 400 agen tambahan, sehingga menjadikan pasukan siber berkekuatan 1.000 anggota.
Selain itu, ia menerangkan beragam cara memperkuat kemampuan melindungi jaringan lokal, sehingga siap menghadapi perang siber secara efektif, termasuk menyiapkan satuan tugas untuk melakukan pelatihan perang.
"Kami juga akan memperluas ruang lingkup operasi kami ke perangkat bergerak dan berbagai perangkat berbasis jaringan maya lain," tambah sumber lain, saat rencana tersebut disampaikan kepada komite pertahanan parlemen pada hari sebelumnya.
Pusat Komando Siber berada di bawah Departemen Pertahanan Nasional, didirikan pada 2010 untuk melawan peretasan, yang kebanyakan dilakukan Korea Utara, mengingat ancaman keamanan di dunia maya semakin bertumbuh.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
