REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Sebanyak 200 pegawai pembersih perusahaan penerbangan di AS mengundurkan diri dari pekerjaannya. Beberapa anggota dewan meminta pemerintah untuk melarang turis dari Afrika Barat masuk ke AS.
Hal tersebut terjadi karena warga AS khawatir terjangkit virus Ebola.
"Bangsa ini ketakutan. Warga khawatir terjangkit," ujar Sekretaris Kabinet AS Bidang Kesehatan, Sylvia Burwell, Kamis (9/10).
Pernyataan tersebut merespons tewasnya warga AS pertama yang terjangit ebola di Texas. Ia mengatakan, warga ingin mengetahui fakta tentang virus tersebut.
Para pembersih di Bandara LaGuardia berhenti bekerja sebagai bentuk protes karena mereka tidak memiliki proteksi yang cukup. Ebola menyebar melalui kontak langsung dengan cairan tubuh, seperti muntah dan kotoran.
Seorang pekerja pembersih Bandara John F Kennedy, Sharekul Islam (20 tahun) mengatakan selalu berhubungan langsung dengan kotoran.
Sementara itu, 23 anggota Partai Republik dan tiga anggota Demokrat di parlemen menandatangani sebuah surat yang dikirimkan pada Presiden Barack Obama.
Mereka meminta kementerian untuk menerapkan larangan perjalanan dan tidak memberikan visa bagi warga Guinea, Liberia dan Sierra Leone.
Mereka juga meminta kementerian kesehatan untuk mengarantina siapa pun yang datang dari negara yang terjangkit Ebola hingga 21 hari.
Ikuti informasi terkini seputar sepak bola klik di sini