REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Seorang terduga pengidap virus wabah mematikan Ebola dilaporkan berada di pinggiran kota Paris, yang mengarah kepada pengarantinaan oleh yang berwenang, kata media Prancis, Kamis.
Harian Prancis "Le Figaro" melaporkan bahwa seseorang asal Guinea, Afrika Barat, jatuh sakit di gedung pinggiran Cergy-Pontoise di luar Paris dan pihak berwenang melakukan campur tangan setelah tersangka menunjukkan tanda-tanda demam dan flu, gejala biasa berhubungan dengan Ebola.
Pemerintah setempat kemudian mengatakan, bahwa orang kedua juga menunjukkan gejala dan radio "RTL" melaporkan bahwa sekitar 60 orang berada di bawah karantina.
Itu menjadi kasus pertama virus tersebut muncul di Prancis, namun pihak berwenang di sini mengatakan tidak ada apa-apa "nol risiko", dan memberikan kontak-kontak Prancis dengan Afrika Barat termasuk gerakan orang-orang di daerah tersebut. Namun kasus itu mungkin timbul.
Tetapi otoritas kesehatan mengatakan secara pribadi bahwa Menteri Kesehatan Marisol Touraine berusaha untuk meyakinkan publik dengan mengatakan semua langkah-langkah untuk menangani wabah Ebola di sini telah dimasukkan ke dalam agenda.
Ebola juga telah merebak di Spanyol, dengan satu kematian dan satu perawat yang terkontaminasi, tetapi beberapa orang lainnya berada dalam observasi.
Virus ini diperkirakan telah menewaskan lebih dari 3.000 orang di Guinea, Sierra Leone dan Liberia, dengan beberapa kasus dilaporkan di Nigeria.
Satu orang juga telah meninggal di Amerika Serikat akibat Ebola dan orang kedua kini berada di bawah pengamatan.