REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Pertahanan Amerika Serikat Chuck Hagel pada Kamis (9/10), mengatakan AS ingin meminta akses ke pangkalan udara Turki di Incirlik. Permintaan tersebut bagian dari kesepakatan untuk membantu melatih dan melengkapi pasukan Suriah.
Berbicara pada Associated Press, Hagel mengatakan para pejabat AS akan mengangkat isu ini dalam pembicaraan dengan para pemimpin Turku pekan ini.
Sementara Ankara gigih meminta AS untuk mendirikan sebuah zona aman di sepanjang perbatasan Turki dengan Suriah. Hagel mengatakan, hal itu sedang dipertimbangkan dan AS terbuka untuk diskusi mengenai hal tersebut.
Hagel mengatakan, Turki memiliki kemampuan militer yang berharga dalam perang melawan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). AS ingin agar pesawatnya dapat mendarat di pangkalan udara dekat perbatasan dengan Suriah itu.
Sementara itu, dua utusan senior AS bertemu dengan para pemimpin Turki di Ankara, pada Kamis. Mereka berupaya mencari dukungan untuk mengalahkan ISIS.
Meski juru bicara Departemen Luar Negeri AS Jen Psaki tak menguraikan komitmen spesifik yang dibuat Turki. Tapi dia mengatakan, kedua negara mengadakan pembicaraan rinci dan konstruktif.
"Kedua pihak sepakat, kami akan melanjutkan proses konsultasi bilateral yang dinamis dan memperdalam usaha memerangi ISIS," kata Psaki seperti dikutip Al Arabiya.
Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan, Ankara tak bisa jika harus bertindak sendiri. "Tak realisitis jika mengharapkan Turki memimipin operasi darat sendiri," katanya.