Sabtu 11 Oct 2014 16:49 WIB

Tiga Tokoh Kristen Desak Eropa Akui Palestina Sebagai Negara

Rep: c64/ Red: Joko Sadewo
Tembok Israel yang memenjarakan warga Palestina.
Foto: Reuters/ca
Tembok Israel yang memenjarakan warga Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Tiga Tokoh Kristen terkemuka menghimbau agar pemerintah negara Eropa mengakui Palestina sebagai sebuah negara. Seruan itu menyebutkan negara Palestina sebagai nama negara dan Yerusalem Timur sebagai ibukota negara Palestina.

Seperti yang dilaporkan AFP, Jumat (10/20) seruan itu datang dari para uskup Katolik, Ortodoks Yunani dan Lutheran dari Yerusalem, sepekan setelah Swedia mengakui Palestina.

"Dari Yerusalem, ibukota pendudukan, kami mengirimkan pesan mendesak kepada seluruh dunia terutama Eropa. Kami merindukan keadilan dan perdamaian," ujar ketiga tokoh Kristen itu dalam sebuah surat pernyataan terbuka. Dilanjutkan bahwa Palestina dan mendefiniskan perbatasan Israel adalah langkah pertama menuju tujun utama itu.

Pernyataan surat terbuka itu ditandatangani oleh mantan patriark Latin Yerusalem Michel Sabbah, Uskup Agung Ortodoks Yunani Atallah (Theodosios) Hanna dan presiden Lutheran World Federation Bishop Munib Younan. Sedangkan, Patriark Latin saat ini Fuad Twal tidak ada diantara penandatangan itu.

"Eropa memiliki kewajiban moral, hukum dan politik untuk menuntut Israel bertanggung jawab serta mendukung inisiatif nonkekerasan Palestina untuk mengakhiri pendudukan Israel," lanjut surat terbuka itu.

Dalam surat itu pun termasuk pengakuan Negara Palestina dengan perbatasan 1967 dan Yerusalem Timur sebagai ibukotanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement