REPUBLIKA.CO.ID,MOSUL--Kelompok ekstrimis ISIS telah mengeksekusi empat wanita termasuk dua dokter dan satu politisi di Irak pada bulan ini. Laporan ini bersumber dari aktivis HAM dan keluarga para korban.

"Mereka membawanya dari rumahnya pada bulan lalu dan memanggil keluarganya pekan ini dan mengatakan ia telah dieksekusi," kata Ali al-Bayati, yang menjalankan yayasan pendukung HAM bagi minoritas Turki Irak seperti dilansir dari Gulf Times, Sabtu (11/10).

Keterangan itu dikuatkan oleh kepala kelompok Al-Amal, Hanaa Edwar, para militan telah mengeksekusi tiga wanita pada Rabu lalu termasuk dua dokter.

Sumber medis di Mosul membenarkan insiden tersebut dan mengatakan dua dokter yang dieksekusi bernama Maha Sabhan dan Lamia Ismail. Sedangkan wanita ketiga merupakan lulusan hukum.

Pada 5 Oktober, Iman Mohammed Yunus, seorang mantan anggota parlemen Sunnia dari Front Turkmen Irak di kota Tal Afar juga telah dieksekusi. "Kemudian mereka membuang mayatnya ke sebuah sumur di luar Tal Afar," tambahnya.

Menurut Edwar yang membenarkan eksekusi Yunis, setidaknya empat wanita lainnya telah dieksekusi oleh ISIS di Mosul dalam beberapa pekan ini. Di antara mereka terdapat seorang mantan kandidat dewan lokal dan seorang akademisi.

"Wanita sangat mudah dijadikan target bagi mereka. Sebagian besar aktivis HAM dari Mosul menyelamatkan diri tetapi beberapa wanita diantaranya harus tinggal bersama dengan anak-anak mereka," kata Edwar.

ISIS telah merebut Mosul sejak 10 Juni. Mereka pun telah mendirikan negara Islam di Irak dan Suriah. "Setelah mengejar minoritas etnis dan agama, mereka kini mengejar para anggota kelompok Sunni dan seseorang yang berhubungan dengan pemerintah," jelasnya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika